Penantian akan kehadiranmu kami jalani selama sembilan bulan. Entah kurang atau lebih, namun sekitar itulah lamanya kami menanti kehadiranmu di dunia.
Orang tuamu, Oma Opa serta Opungmu, keempat Uwakmu, delapan kakak sepupumu, serta aku, ii-mu. Kami tak lelah mendoakan kesehatanmu yang kian hari semakin lincah bergerak di dalam perut mamamu. Dan terpujilah Tuhan, sebab Ia senantiasa mengabulkan doa kami dengan lahirnya dirimu ke dalam dunia ini, dengan keadaan yang sangat baik dan tampan tentunya.
Michael, mungkin saat ini kamu masih belum bisa membaca tulisan ii. Bahkan untuk melihatpun matamu masih belum cukup jeli. Tapi percayalah, kelak saat kamu bisa membaca surat ini. Kamu akan tau betapa dirimu dicintai bahkan sebelum kami melihatmu. Dan semoga kelak, ketika kamu sudah bisa mengerti apa makna sebuah tulisan yang tersirat dalam surat, ii sudah bisa memberikanmu seorang adik sepupu. Atau jika Tuhan berlimpah belas kasih kepada ii, mungkin tak hanya satu adik sepupumu, bisa juga lebih dari itu. (Amin!)
Michael, tumbuhlah dengan tubuh yang sehat dan wajah rupawan. Tak hanya itu, berkembanglah hidupmu dengan iman yang mengakar kuat di hatimu. Hiaslah harimu dengan mengasah talenta yang Tuhan berikan padamu. Ii yakin, kelak dirimu akan menjadi seseorang yang dikenal khalayak sebagai teladan yang baik. Orang tuamu bangga, keluargamu bangga, dan kami semua bangga memiliki kamu sebagai anugerah terbaik. Berbangga hatilah, Michael. Karena dirimu begitu dicintai oleh kami.
Semoga kelak saat membaca surat ini, kamu sudah jadi pribadi tangguh yang dilimpahi buah akan hasil ketaatanmu pada Firman Tuhan. Amin.
Untuk Michael Alexander Davidson Nainggolan, yang saat ini baru berusia seminggu.