Mungkin ini permohonan yang aneh untuk kamu penuhi.
Aku ingin kamu selalu tersenyum kepadaku.
Memperlihatkan barisan gigimu yang rapih itu kepadaku.
Senyumanmu itu alasan kedua yang selalu membuatku ingin cepat-cepat bertemu denganmu.
Alasan pertamanya apa? Itu cukup menjadi rahasiaku saja ya, Sayang.
Aku selalu suka melihatmu melengkungkan garis bibirmu ke atas.
Hal itu mampu membuatku semakin jatuh cinta kepadamu.
Membuatku semakin goyah menahan diri untuk tidak memelukmu.
Membuat hati ini seraya akan meledak saat kamu menyembunyikan kembali senyumanmu itu.
Ah, senyumanmu itu sungguh pengantar tidur yang lebih manis dibanding dongeng-dongeng dari dunia peri.
Aku selalu berangan bisa melihat senyummu setiap hari.
Di saat aku membuka mata terbangun dari mimpiku.
Dan ketika aku hendak memejamkan mata, beristirahat merebahkan tubuhku.
Aku ingin melihat senyummu di setiap waktu yang kuinginkan.
Menjadi alasanmu tersenyum adalah bagian dari salah satu cita-citaku kini.
Sadarkah kamu, Sayang?
Begitu hebatnya pengaruh senyumanmu itu bagi emosiku.
Kamu bilang, kamu (juga) menyukai senyumanku.
Aku beritahu satu hal, sayang.
Mudah sekali bagimu membuatku melengkungkan garis bibirku ke atas atau ke bawah.
Kamu tinggal pilih, mana yang membuatku terlihat lebih menarik di matamu.
Jadi aku mohon, tetaplah tersenyum, untukku, karenaku, bersamaku, selalu.
Untukmu, orang asing yang kucintai:
TERSENYUMLAH!
Walaupun hanya berupa titik dua dan sebuah kurung tutup :)