Minggu, 02 Maret 2014

The Last but not Least

Kepada: @PosCinta dan segenap jajaran tukang posnya.

Pos Cinta beserta seluruh jajaran tukang posnya yang sangat kukasihi, sejujurnya aku sangat bingung ingin menutup program ini dengan mengirimkan surat kepada siapa. Penutup yang manis tentunya sangat didambakan oleh tiap orang yang telah konsisten menulis dalam program #30HariMenulisSuratCinta. Sungguh pusing tujuh keliling kepalaku agar bisa menciptakan secarik surat yang kiranya dapat berkesan, setidaknya untuk diriku sendiri. Tapi apalah daya, saat ini kondisi sekitar tidak mendukungku untuk duduk tenang dan meracik kata-kata yang indah. Sekedar informasi saja, saat ini aku sedang berada di lokasi Bakti Sosial yang diadakan kampusku. Aku berada disini selama tiga hari, dan ini adalah hari keduaku. Berada di desa pelosok kota Bogor yang minim sinyal internet semakin menyulitkanku dalam menulis bahkan mungkin dalam mengirimkan surat kali ini. Tapi aku tau persis, itu bukan alasan untuk lari dari konsistensiku dalam menulis selama 30 hari ini. Baiklah, setelah kupikir berulang kali dengan matang-matang akhirnya kuputuskan surat terakhir dalam program #30HariMenulisSuratCinta ini kutujukan untuk kalian, orang-orang yang dengan setulus hati telah menghempaskanku ke tumpukan cinta di kantor pos yang membuatku lebih bergairah dalam menulis.

...

Untuk kamu yang pertama kali memperkenalkanku pada Pos Cinta, Suno Christiawan.

Terima kasih teramat sangat kuucapkan kepada kamu. Berkat doronganmu yang begitu besar, aku mulai memberanikan diri untuk menulis lembar demi lembar surat setiap harinya. Perlu kau ketahui, namamulah yang paling banyak tertera di tumpukan 45 suratku selama 30 hari ini. Tapi kurasa hal itu tak cukup untuk membayar segala kebaikanmu yang telah menceburkanku dalam program ini. Sekali lagi, terima kasih. Tak akan cukup sehari ini jika harus kugunakan untuk mengutarakan segala kebaikanmu. Karena hanya dengan tindakan sederhanamu yang memperkenalkanku pada Kantor Pos inilah yang menjadi titik awal bagiku untuk meluangkan waktu agar dapat kembali menulis.

Untuk Om Pos yang tak lelah berkeliling menyampaikan suratku setiap harinya, Kak Em.

Halo Om Pos yang sempat mengajukan cuti. Terima kasih sekali kuucapkan kepada dirimu. Kalau kau ingat, ini bukan kali pertama aku mengucapkan terima kasih kepadamu. Karena sebelum hari inipun aku sudah merasakan kebaikanmu yang mungkin tak sengaja kau berikan kepadaku. Terima kasih, Kak Em. Karena di tengah-tengah harimu yang kuyakin sangat sulit mencuri sela waktu itu, kamu menyempatkan diri untuk meluangkan waktu berkeliling mengantar surat dari para pecinta yang mengirim surat mereka melaluimu. Kuharap kebahagiaan selalu menyertaimu yang dengan tulus mau menjadi lelah untuk kebahagiaan kecil bagi orang lain.

Untuk Tukang Pos Keliling dan Tukang Pos Siaga yang tak dapat kusebut satu persatu.

Siapapun kalian, aku percaya kalian adalah orang-orang baik hati. Ya, kalian tak bisa memungkiri kepercayaanku itu. Karena telah terbukti, melalui kalian banyak orang merasa terbahagiakan oleh surat-surat yang kalian antar maupun surat yang kalian posting. Terima kasih untuk kalian semua, semoga kelak Tuhan memberiku kesempatan untuk bisa mengenal kalian lebih dekat lagi. Supaya kebaikan yang kalian miliki boleh menulari diriku yang terbilang kagum atas jerih lelah yang kalian upayakan dalam program #30HariMenulisSuratCinta ini. Diberkatilah kalian oleh Tuhan , para tukang pos cinta yang kukasihi.

Untuk Kantor Pos paling romantis sejagat raya, @PosCinta.

Biiim! Biiim!
Sapaan hangat khas yang setiap hari selalu berkeliaran di linimasaku selama bulan merah muda ini memang selalu dinanti oleh orang-orang yang dipenuhi cinta, termasuk aku. Terima kasih @PosCinta, terima kasih juga Bosse yang telah berbaik hati menciptakan program berkualitas ini. Sungguh aku kehabisan kata untuk berucap terima kasih kepada kantor pos yang satu ini. Tapi benar, tiada terkira rasa syukurku atas pertemuanku dengan pos cinta di tahun kuda kayu ini.

Akhir kata, terima kasih untuk kalian semua.
Berkat kalian, ada banyak hal positif yang berdampak dalam hidupku. Salah satunya adalah ketika aku tau, bahwa tulisanku tidak hanya dapat menyenangkan hatiku sendiri tapi juga orang lain yang membacanya. Dan banyak syukur yang lainnya terjadi ketika aku menjadi lebih peka dengan keadaan sekitar dan menuangkan apa yang kulihat dan kurasa dalam secarik surat setiap harinya.  Untuk ke depannya, kuharap kantor pos cinta ini selalu setia membagi cinta lagi di bulan warna merah jambu pada tahun berikutnya. Sekali lagi, terima kasih @PosCinta! Peluk dan ciumku tercurah untuk kalian semua!
Dengan penuh cinta,
Vierena Tirza Dwivantiara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar