Minggu, 16 Juni 2013

Di sampingmu

Kamu, iya kamu! Kenapa kamu pergi ke sana? Hei, aku ada di sini!
Apa yang terluka? Hatimu? Kamu masih menyimpan luka yang tersayat akibat perempuan itu? Kenapa? Lupakan dia! Kamu tidak lihat dia sedang bersenang-senang di sana dengan pria lain? Lihat itu! Pria itu tidak setampan dirimu! Hmm mungkin wanita itu jatuh cinta saat pria itu mengendarai mobil mewahnya. Hei, jangan sedih! Kamu tidak perlu memasang wajah sendu hanya untuk perempuan seperti itu! Berkacalah! Kamu baik dan sangat pintar. Tidak heran selama ini beasiswalah yang selalu menjadi langgananmu. Lihatlah, kamu juga sangat berkharisma! Sudah sewajarnya kamu diberi tanggung jawab lebih dalam organisasi di kampus. 
Loh kamu mau kemana lagi? Kenapa kamu menengok ke belakang? Kamu teringat kebodohanmu saat mengerjakan tugas-tugas wanita jahat itu? Kamu baru sadar wanita itu hanya memanfaatkanmu untuk mendongkrak nilai kuliahnya? Hei, ternyata bukan cuma itu! Dia juga sengaja berpacaran denganmu untuk mendapatkan popularitas! Yah, siapapun pasti irilah dengannya yang bisa meluluhkan hatimu dan mendapatkan perhatianmu, si pintar kebanggaan Fakultas Ekonomi. Kuakui dia wanita yang lihai memanfaatkan kemolekannya, dia juga sangat pandai memainkan suaranya yang lembut dan manja untuk mendapat rangkulan mesramu. Tapi kok... Coba lihat! Dia pulang menaiki ferrari sport merah! Siapa yang mengendarai mobil mewah itu? Bukankah itu Aldy? Cowok playboy jurusan Hukum yang sangat terkenal dengan gayanya yang borju? Kalau tidak salah, bukankah dia anak pejabat? Kenapa wanita itu bersamanya? Oh tidak, dan lagi kenapa kamu hanya diam saja? Ayo pergi dan jangan diam saja! Gerakkan kakimu dan ikuti mereka! Nah, lihat kan? Dia bukan hanya menumpang mobil pria itu! Wanita itu juga makan bersamanya dan lagi, apa itu? Aldy merangkul dan membelai mesra rambut wanita itu, seolah-olah mereka terbiasa melakukannya. Sudahlah jangan dilihat lagi! Nanti kamu makin sakit! Aku sudah bisa memperkirakan arah gerakan mereka. Sudah, kumohon menengoklah kesini! Tuh betul kan perkiraanku? Ciuman itu pasti akan terjadi. Huh, apa mereka tidak sadar ada dirimu yang memperhatikan mereka? Sakit kan? Sudah kubilang, menengoklah kesini. Nah sekarang kenapa pandangan matamu mengarah ke depan? Kamu lupa dengan apa yang sudah kamu lihat tadi? Kamu masih berharap wanita itu meminta maaf dan kembali padamu? Dengarkan aku! Jangankan untuk meminta maaf, untuk menengok ke arahmu saja mungkin tidak akan pernah dilakukan wanita itu. Jadi, untuk apa kamu terus menengok ke arahnya? Karena dia cantik? Atau karena dia adalah wanita yang sangat memahami dirimu? Kurasa jawaban dari kedua pertanyaan tadi adalah tidak. Menurutku wanita yang cantik adalah wanita yang bersih hatinya, wanita yang mampu tulus mencintai seseorang yang dimilikinya. Dia memahamimu? Kamu tau jawabannya kan? Saat kamu kelelahan karena harus mengerjakan tugas kuliah yang menumpuk dan menyelesaikan proposal acara kampus, siapa yang mengingatkanmu untuk tidak lupa mengisi perut? Bukankah aku yang mengingatkanmu? Apa yang wanita itu lakukan? Dia hanya menanyakan kabar tugasnya yang seminggu lalu ia serahkan padamu untuk dikerjakan. Aku sungguh jijik saat melihat wanita itu mencium pipimu ketika dia mengambil lagi tugasnya yang sudah kamu kerjakan.
Kenapa? Kamu lelah memandang ke arah wanita itu? Kamu juga lelah menengok ke belakang untuk mengingatnya? Tidak ada gunanya bukan?
Ayolah, menengok kesini!
Ya bagus! Jangan menoleh kemanapun lagi!
Teruslah menoleh ke sampingmu!
Lihatlah aku, aku selalu di sampingmu!
Tetaplah bersamaku, karena aku akan membalut lukamu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar