Untuk kesayanganku, yang jauh di negri kangguru...
Hai kamu yang seminggu lagi ulang tahun, bagaimana kabarmu hari ini ?
Lagi-lagi hari ini aku merindukanmu. Hmm, ini perasaan yang wajar kan sayang?
Hari ini aku bangun lebih cepat dari biasanya, kamu tau kenapa? Hari ini aku akan berkumpul bersama teman-teman seperjuangan kita di masa SMA. Teman-teman yang tau pasti bagaimana kita memulai kisah cinta kita. Seharusnya hal ini bisa menjadi pengobat rinduku kepadamu, tapi entah mengapa aku malah takut semakin merindukanmu jika berkumpul bersama mereka. Aku takut aku malah merasa kehilangan sosok kamu di tengah-tengah keceriaan nanti. Tapi ya ketakutanku itu belum terbukti kok, kita lihat saja nanti ya sayang... Doakan aku agar aku tetap bisa memperlihatkan senyum terbaikku kepada mereka semua. Aku sudah bisa membayangkan bagaimana nanti mereka akan menggodaku karena ketiadaanmu di sisiku. Tapi kamu pasti tau apa yang akan aku lakukan untuk membalas mereka. Aku memang pandai berdalih, aku pasti akan mengalihkan perhatian mereka dan menimpakan perhatian mereka pada orang lain. Ya, kamu tau siapa sasaran yang tepat kan sayang? Betul, dia yosi. Yosi memang selalu menjadi sasaran empuk sebagai bahan godaan, bahkan sejak aku pertama kali mengenalnya. Tapi seiring berjalannya waktu sepertinya ada perubahan besar yang terjadi sama yosi, ya kuharap itu perubahan yang baik ya sayang.
Hmm, aku ingin tau bagaimana kehidupan pergaulanmu disana yang. Aku harap kamu mendapatkan teman-teman yang lebih baik dari yang kamu miliki disini ya sayang. Bicara tentang teman baik, aku jadi ingat kalau kemarin salah satu teman baikmu di SMP berkunjung ke rumahku. Sama sepertimu, dia juga pandai membawaku ke dalam percakapan yang menyenangkan. Hanya bedanya, saat bercakap-cakap denganmu aku merasa penuh, ya aku merasa aku lengkap, tanpa kekurangan apapun. Sedangkan saat berbicara dengan temanmu kemarin, aku merasa kosong, aku malah merasa sedih karena ingat bagaimana kamu memegang tanganku sambil menunggu detik-detik jarum jam yang berjalan lebih cepat dari biasanya. Ya, setiap kali aku mengobrol empat mata dengan laki-laki lain, pasti aku teringat sosokmu di pikiranku. Itu membuatku menjadi tidak fokus. Seperti kemarin, apapun yang diutarakan temanmu itu, aku tidak bisa menangkapnya dengan baik. Padahal kelihatannya apa yang dia bicarakan itu menarik karna tanpa aku sadari dia sudah berbicara cukup lama dan aku menanggapinya hanya dengan : diam.
Maafkan aku ya sayang, aku tidak bisa memperlakukan temanmu itu dengan baik. Tapi setidaknya aku sudah memberikannya minuman segar untuk melepas dahaganya di cuaca yang panas saat itu.
Kembali kepadamu, apakah disana kamu merasakan apa yang aku rasakan? Apa disana kamu juga kesulitan saat bicara dengan perempuan lain? Atau malah kamu merasa senang dan bahagia saat bicara dengan perempuan lain, seolah-olah mereka adalah penggantiku? Ceritakan padaku sayang, aku rindu mendengar sapaan khasmu yang selalu membuka tawaku di awal percakapan kita. Aku rindu kamu membaca ulang curahan hatiku di blog ini dengan logat lucumu yang selalu senang membuat aku malu sendiri. Hmm, inikah puncak kerinduan yang pernah diperingatkan kak Nia kepadaku? Andai aku masih bisa menemui kak Nia di Gereja, aku pasti akan gencar menanyakan tips untuk mengatasi rasa rindu ini. Tapi sayang sekarang aku tak bisa menghubunginya lagi selain lewat media sosial :(
oh iya sayang, terima kasih ya buat bimbinganmu semalam. Sekali lagi maafkan aku karena aku menerima nasehatmu dengan penuh keegoisanku. Ya aku tau, kamu tidak sepenuhnya pantas menerima rasa terima kasihku, Roh Kuduslah yang pantas menerima rasa syukurku. Oke, di surat ini aku berjanji aku akan buat surat khusus untuk Roh Kudus sebagai rasa syukurku kepadaNYA karena IA telah menyentuh hatimu sehingga semalam kita tidak menutup hari dengan pertengkaran.
Baiklah sayang, aku harus menyiapkan makanan penutup untuk kubawa ke rumah Yohana nanti. Surat kali ini ku akhiri sampai sini saja ya sayangku...
Selamat menikmati hari liburmu sayang :) Akan kusampaikan salammu kepada teman-teman nanti :)
oh iya sayang, terima kasih ya buat bimbinganmu semalam. Sekali lagi maafkan aku karena aku menerima nasehatmu dengan penuh keegoisanku. Ya aku tau, kamu tidak sepenuhnya pantas menerima rasa terima kasihku, Roh Kuduslah yang pantas menerima rasa syukurku. Oke, di surat ini aku berjanji aku akan buat surat khusus untuk Roh Kudus sebagai rasa syukurku kepadaNYA karena IA telah menyentuh hatimu sehingga semalam kita tidak menutup hari dengan pertengkaran.
Baiklah sayang, aku harus menyiapkan makanan penutup untuk kubawa ke rumah Yohana nanti. Surat kali ini ku akhiri sampai sini saja ya sayangku...
Selamat menikmati hari liburmu sayang :) Akan kusampaikan salammu kepada teman-teman nanti :)
Dengan penuh cinta,
Keiko :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar