Pagi yang cerah di langit kota Depok membangunkanku dari tidur semalam yang tak cukup lama.
Sembari ditemani kicauan burung kenari dan suara bising kendaraan bermotor, aku meluangkan waktu sejenak untuk menulis surat ini.
Surat sederhana berisi beberapa catatan syukurku selama sebulan penuh.
Tentunya surat ini kutujukan untukMu, Penulis Kehidupan yang Maha Baik.
Tempat bermuaranya segala rasa syukurku, Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan, aku bersyukur.
Di awal bulan kemarin dengan luar biasanya Engkau masih memelihara seluruh aspek kehidupanku hingga akupun dapat mengawali bulan merah muda ini dengan penuh optimalisasi diri. Keluargaku, sahabatku, kekasihku dan juga orang-orang yang kukasihi masih terus ada dalam perlindungan kuasaMu. Ingatkanku terus ya Tuhan, agar aku tak pernah meluputkan mereka semua dari segala doa yang kupanjatkan tiap harinya.
Tuhan, aku bersyukur.
Jika di pertengahan bulan kemarin Engkau memperhadapkanku pada masalah. Terima kasih karena Engkau tidak meninggalkanku sendiri. Melalui tangan kuasaMu yang ajaib akupun dapat berkata pada masalahku bahwa Engkau jauh lebih besar dari mereka semua.
Tuhan, aku bersyukur.
Sampai pada akhir bulan ini aku masih terus bisa mengecap kebaikanMu. Aku sangat berterima kasih karena masih diizinkan untuk mengingat Engkau sebagai sumber dari segala rasa syukurku.
Tuhan, aku bersyukur.
Karena aku percaya, Engkau akan kembali melakukan perkara besar dalam kehidupanku ini mulai dari sekarang sampai sisa hidupku habis di dunia.
Terima kasih, Tuhan. Atas segalanya, aku bersyukur.