Selasa, 25 Februari 2014

Kenapa Terhenti?

Untuk pemilik account twitter @sedimensenja

Halo, Kak/ Bang/ Om/ Mas atau mungkin malah Dek. 
Aku tidak tau harus memanggilmu apa, karena jujur saja aku tidak mengenalmu. Dan aku tak punya banyak waktu luang untuk mencari tau siapa kamu. Aku hanya pernah beberapa kali tertarik pada tulisanmu, atau suratmu lebih tepatnya. Mungkin supaya suratku ini lebih nyaman dibaca, alangkah baiknya jika aku menetapkan panggilan untukmu ya. Bagaimana jika kamu kupanggil "Kakak"? Bukan karena aku sok muda atau hendak menuakanmu. Hanya saja aku pernah membaca suratmu yang menyatakan bahwa ini adalah tahun ketigamu dalam mengikuti program #30HariMenulisSuratCinta, sedangkan untukku sendiri, ini adalah tahun pertamaku. Nah, berdasar dari hal itulah aku memanggilmu kakak. Ya, anggap saja aku adalah seorang anak baru yang yang masih lugu dalam program surat-menyurat ini.

Baiklah, mungkin kakak heran kenapa aku mengirimkan surat ini kepada kakak. Alasannya sederhana saja. Aku menanti tulisan kakak yang tertuang dalam surat-surat yang biasa diantarkan oleh Om Em. Entah mengapa sejak tugas Om Em digantikan oleh tukang pos siaganya, aku tak lagi melihat surat dengan kakak sebagai pengirimnya. Kalau boleh tau, kenapa terhenti kak surat-suratmu itu? Apa karena kakak kurang percaya dengan tukang pos yang menggantikan Om Em? Aku harap bukan itu alasannya. Karena tukang pos yang satu ini sama baiknya kok dengan Om Em. Mereka sama tulusnya dalam mengantarkan surat-surat dari para pecinta.

Nah, masih ada waktu beberapa hari lagi sebelum program #30HariMenulisSuratCinta ini selesai terlaksana. Semoga sebelum program ini usai aku dapat menikmati lagi untaian aksara dalam surat-surat cintamu. Hmm sepertinya sampai disini dulu surat dariku, Kak. Terima kasih karena telah menyempatkan waktu untuk membaca suratku ini. Maafkan aku jika ada kesalahanku meracik kata dalam surat ini.

Tertanda,
penikmat suratmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar