Rabu, 05 Februari 2014

Hati-Hati Sama Hati!

Surat ini ditulis ketika matahari dengan sombong memegahkan sinarnya di langit kota Depok.
 
Untuk Alexandra ( @andraaaz ) , gadis yang pernah berdiri pada dua pilihan.

Pas lagi nulis surat ini, gue lagi senyam-senyum sendiri baca chat kita semalam.
Entah apa yang membuat gue bisa menasehati lo sedemikian rupa.
Mungkin Tuhan memantak kepala gue dengan hikmat, supaya lo ngga terjerumus dalam kesalahan yang pernah gue alami.

 ***

Hoi, Ndra! Udah belajar buat UAS besok?
Ah, abaikan! Gue emang ngga pandai berbasa-basi sama teman dekat gue sendiri.
Pertama-tama gue mau nanya nih Ndra, udah kelar baca buku "Lady in Waiting"nya?
Ajib banget ya tuh buku! Baru baca selembar dua lembar gue udah merasa seperti ditampar berkali-kali. Gue sendiri sampai sekarang belum beres baca tuh buku. Soalnya bakal berasa sia-sia aja kalau cuma sekedar membaca tanpa melakukan apa yang disarankan dalam buku itu.
By the way, gue ngga bisa berbicara banyak dalam surat ini. Ada tiga alasannya. Pertama, gue ngga mau membeberkan masalah yang pernah (atau sedang) lo hadapi. Kedua, gue ngga mau ada yang kepedean merasa jadi objek yang kita bahas semalam. Terakhir, gue lapar. Hehehe
Sepertinya langit yang memayungi kota Depok akhir-akhir ini sangat mendukung gue buat banyak makan, juga banyak tidur. Apalagi jadwal ujian kita juga mendukung banget buat kita bermalasan seharian di tempat tidur. Ngantukan dan gampang lapar, mungkin akan jadi seperti itulah gue selama sebulan ini.

Oke, skip.

Melalui surat ini, gue hanya mau menambahkan sedikit hal yang belum sempat gue utarain semalam.
Tanpa ada maksud untuk menggurui, gue mau menambahkan sedikit lagi perintilan nasehat yang semalam belum tersampaikan. Mungkin lo ngga pernah mengira, bahwa melalui cara inilah Tuhan mendewasakan lo. Melalui sebuah kerelaan dalam melepaskan seseorang. Seseorang yang ingin lo jadikan sahabat, tapi dia minta sesuatu yang lebih dari sekedar persahabatan. Oke, mungkin berkali-kali mulut lo berkata "Gue ngga ada perasaan apa-apa sama dia." Tapi soal hati, siapa yang tau? Iya ngga? Karena seringkali hati terlalu liar untuk dijinakkan. Jadi sekali lagi, berhati-hatilah sama hati lo sendiri! 
Dan satu hal lagi, jangan terlalu dimasukin ke hatilah soal sikap orang itu ke lo. Karena ada masanya seorang laki-laki bertingkah lebih childish dari anak TK sekalipun. Mungkin ada hal yang belum bisa dia mengerti, kalau kebersamaan yang belum tergapai itu harus terselesaikan tanpa diminta.
Pesan gue, tetaplah menjadi Andra yang sekarang.
Andra yang tetap kuat prinsipnya, Andra yang hebat dalam mengendalikan hati.
Andra yang seorang high quality jomblo, yang ngga sembarangan buka hati sama cowok yang ngga tepat. Karena pada waktu yang indah nanti, lo pasti akan menemukan sosok lelaki yang tepat untuk si hati. Lelaki yang tidak hanya sekedar lewat untuk menyakiti, tapi menetap untuk memberi kebahagiaan baru selamanya. Dan kalau bisa sih, laki-laki Chinese yang ganteng dan unyu (itukan mau lo?) hahaha :p
Selagi menunggu hal itu tiba, cobalah untuk membangun lagi tali persahabatan dengan laki-laki yang lain. Tapi hati-hati, jangan sampai si hati terjebak oleh persahabatan sosial yang salah. Inget Ndra, ada harga yang harus dibayar ketika kita mau hidup lebih radikal bagi Tuhan. Asyedaaap~

Sekian dari gue, teman sekelas lo sejak semester satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar