Sabtu, 15 Februari 2014

Penikmat Cinta

Kutujukan untuk kalian, para penikmat cinta dalam cara yang berbeda.

Rangkaian yang akan kuguratkan dalam surat ini berdasarkan memori dari sepenggal pengalaman akan cinta. Beberapa pengalamanku dan sisanya penglihatan atas pengalaman orang-orang di sekitarku.
Sebagai bentuk toleransi dalam memperingati hari kasih sayang yang baru saja terlewati, aku akan menuliskan surat ini untuk kalian para penikmat cinta.
Cinta memang satu, tapi setiap manusia memiliki ribuan cara yang berbeda untuk dapat menikmatinya. Perlu bukti? Kalianlah buktinya :)

Untuk kalian, yang menikmati cinta tanpa status.
Ada seorang temanku yang menjalani cinta ini, tiga tahun lamanya. Aku heran, apa yang menjadi alasannya untuk menelantarkan status dalam hubungan itu. Begitu juga kalian. Apakah cinta yang kalian rasakan terlalu nikmat hingga segala hal lainnya di luar itupun menjadi terabaikan? Entahlah, aku tidak pernah mengalaminya. Mungkin aku terlalu sok tau, tapi cobalah dulu apa yang kukatakan ini. Aku yakin, cinta yang sedang kalian jalani ini akan jauh lebih nikmat jika dibumbui sebuah status yang pasti. Ya, who knows? Dicoba saja dulu dan rasakan hasilnya.

Untuk kalian, yang menikmati cinta dalam perbedaan agama.
Pertama-tama ketahuilah, aku juga pernah seperti kalian. Dan hal kedua yang harus kalian ketahui adalah, aku menyesal. Kita tak perlu berbohong dalam menikmati cinta yang satu ini. Jujurlah, pasti akan ada rasa rasa takut, ancaman, serta hal tidak mengenakkan lainnya yang mungkin sedikit demi sedikit bisa mengikis rasa nikmat dalam cinta ini. Satu setengah tahun yang pernah aku jalani dan itupun sangat penuh dengan perjuangan yang berat. Mungkin tidak seberat yang kalian jalani saat ini. Tapi ingatlah, nikmat cinta yang satu ini tidak abadi kecuali Tuhan yang Esa memberi kelebihan sabar kepada kalian. Sabar berlebih yang tiada habis, tentunya. Dan untuk kalian yang sedang menikmati cinta ini, nikmatilah, selagi bisa. Karena mungkin ada saatnya kalian harus mencintai dalam keikhlasan. Ikhlas untuk menahan perih karena melepaskan orang yang kau cintai. Agar dia yang juga mencintaimu dapat restu untuk menemukan pasangannya yang satu Tuhan.

Untuk kalian, yang menikmati cinta dalam jarak yang jauh.
Berapa tahun kalian menjalaninya? Atau kalian baru menjalaninya dalam beberapa bulan ini? Satu hal saja yang dapat aku apresiasikan untuk kalian. Kalian hebat! Terus terang, aku juga pernah hebat seperti kalian. Tapi sayang, hebatku hanya bertahan tak sampai dua tahun. Jarak dan perbedaan waktu bukanlah teman yang baik bagiku dalam menikmati cinta. Apakah kalian juga merasa seperti itu? Aku rasa tidak kalau sampai saat ini kalian masih bertahan. Pasti kalian adalah orang-orang kuat yang tak lelah memohon kepada Tuhan agar terus diberi kepercayaan dan kesetiaan dalam kadar yang tidak biasa. Pintaku untuk kalian yang telah lulus bersama dalam menghadapi jarak serta waktu, jika ada kesempatan beritahu aku ya rahasianya :)

Untuk kalian, yang menikmati cinta lama bersemi kembali.
Apa rasanya? Apakah rasanya seperti tak ingin terhempas ke masa lalu tapi juga tak ingin terdampar di masa depan tanpa dirinya? Ah, sepertinya menyenangkan jika bisa merasakan cinta yang satu ini. Berkali-kali jatuh cinta tapi tetap pada orang yang sama. Nikmatilah cinta kalian yang seperti itu. Biarkan saja cerita yang sudah gugur di masa lalu karena cerita yang baru sudah bersemi dengan orang yang sama.

Untuk kalian, yang menikmati cinta di atas pelaminan.
Indahnya melihat kalian yang merayakan cinta di atas sebuah pelaminan. Seperti yang baru saja kulihat dalam pesta pernikahan saudaraku tadi siang. Senyum merekah tak henti mereka perlihatkan kepada para tamu yang ikut berbahagia. Ah, kuharap Tuhan mengizinkanku untuk bisa merasakan cinta yang satu ini. Pasti membanggakan jika bisa berdiri di atas pelaminan bersama orang yang kita cintai dan membuktikan pada dunia bahwa kita telah menemukan cara yang tepat dalam menikmati cinta yang telah Tuhan suguhkan itu. Selamat untuk kalian yang telah berhasil menikmati cinta dengan cara ini. Dan jangan izinkan satu hal pun mengganggu cara kalian dalam menikmati cinta kecuali maut yang berbicara.

Untuk kalian, yang menikmati cinta dalam kesendirian.
Kurasa tidak ada yang nikmat dalam cinta yang satu ini. Jika ada, bisa kalian ceritakan padaku dimana letak nikmatnya?

Tunggu! Sepertinya aku lebih banyak bertanya dibanding bercerita dalam surat ini. Hmm, kenyataannya aku masih perlu lebih lama lagi menjelajahi cinta agar aku bisa lebih tau banyak cara dalam menikmatinya. Sebelum aku semakin meracau tanpa arah, sebaiknya kuakhiri dulu surat maya dariku. Kuharap selembar surat ini dapat menjadi teman bacaan menyenangkan di sore hari bagi kalian yang sedang menikmati suguhan cinta dari si dia. Ya, bagaimanapun caranya, cinta memang layak untuk dinikmati.

Terakhir.
Untukmu, yang telah membuatku menikmati cinta.
Terima kasih yang tak pernah cukup kucurahkan padamu. Tetaplah menjadi rekanku dalam mencicipi beribu cara lain menikmati cinta.

Sekian dariku,
yang juga penikmat cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar