Kepada: Dwitasari ( Pemilik akun @dwitasaridwita dan @teenlovefeel )
Halo, adik kelas saat SMP!
Halo, adik kelas saat SMP!
Mungkin kamu lupa ya sama aku, tapi aku masih ingat kamu (gimana ngga ingat, kamu sudah terkenal sekarang, hihihi)
Wah, sekarang kamu sudah sukses ya dengan segala kepiawaianmu dalam menulis. Seminggu yang lalu, aku lihat ucapan terima kasih di novel pertamamu yang diterbitkan. Disana kulihat kamu menyebutkan beberapa nama yang aku kenal dengan baik, salah satunya Bu Cucu Latifah. Guru Bahasa Indonesia kita saat SMP dulu memang seorang yang pandai menemukan bakat menulis dari murid-muridnya. Jika di ucapan terima kasihmu itu kubaca olehnyalah kamu dikenalkan pada puisi, maka berbeda denganmu, melalui Ibu Guru kita itu aku dikenalkan pada salah satu tangkai dari pohon bernama sastra, aku dikenalkan pada CerPen :)
Sayangnya, saat itu aku tidak begitu menyeriusi apa yang disarankan beliau kepadaku. Ya, aku hanya menjadikan dunia tulis menulis sebagai kegiatan yang bahkan belum bisa disebut sebagai hobi. Kalau saat ini aku ditanya menyesal atau tidak karena tidak melakukan saran beliau, ya tentu saja jawabannya "aku menyesal" :')
Tapi yang namanya penyesalan itu tidak ada gunanya jika dilakukan terus hingga berlarut-larut bukan? Aku cukup menyesal sekali dalam satu waktu, setelah itu aku hanya perlu bangkit dan mulai menjadikan dunia menulis sebagai hobiku. Bahkan melalui kecintaanku pada dunia menulis, aku dipertemukan pada seseorang yang kini berada di sampingku untuk menemaniku dalam meraih seluruh impianku.
Oia Dwita, terakhir kali aku melihatmu, kamu masih mengenakan seragam putih abu-abu loh. Waktu itu aku melihatmu duduk sambil tertidur pulas di pojok bangku angkot D05. Saat itu aku mau menyapamu, tapi sepertinya kamu lelah sekali sampai tertidur seperti itu. Padahal kala itu hari masih pagi, mungkin kamu tertidur akibat jarak yang cukup jauh ya dari rumahmu ke sekolah.
Aku tau jauhnya letak rumahmu dari kakakmu, Kak Enggar.
Aku kenal kakakmu di SMA, dia adalah kakak kelas yang baik. Bahkan pernah di waktu yang berbeda kami menyukai satu sosok pria yang sama. Kalau kamu baca suratku ini, sampaikan salamku pada Kak Enggar ya! Katakan kalau aku kangen pulang sekolah bareng dan ngegosip di angkot bareng dia, hehehe.
Anyway, melalui surat ini aku juga mau mengucapkan terima kasih ke kamu. Mewakili beberapa gadis yang sering merasa galau karena putus cinta atau mungkin cinta yang tak terbalaskan, aku mengucapkan terima kasih. Terima kasih karena telah menjadi teman bagi mereka yang terluka hatinya karena cinta dan terima kasih karena sudah menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mencintai dengan cara yang tepat. Meskipun aku tau banyak yang tidak menyukaimu (entah karena tweet-tweetmu yang menurut beberapa orang terlalu lebay atau mereka yang tidak suka tanpa alasan yang jelas), dan segala hal di luar berita kontroversi yang memperbincangkan tentang keaslian akun dan tweet-tweetmu itu, aku tetap mendukungmu dalam berkarya :) Tetaplah hebat dalam menulis dan jadilah inspirasi bagi banyak orang!
P.S : Sekali waktu, cobalah ceritakan secara gamblang siapa sosok pria yang selalu kamu ceritakan di blogmu itu. Aku yakin itu bukan tokoh rekaan, karena saat membaca beberapa ceritamu, aku merasa kisah itu nyata dan sosok yang kamu ceritakan itu benar ada :)
Dari: Salah satu di antara sekian ratusan ribu followersmu.
Dari: Salah satu di antara sekian ratusan ribu followersmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar