Untukmu yang selalu kunantikan...
Sosokmu hadir, kembali mengusik ketenangan jiwa
Seperti tetesan embun memecah keheningan pagi
Aku lelah,
Karena mencintaimu dalam penantian
Kurebahkan nurani mati semenjak nafasku karatan
Kelebat rinduku kini mengumandangkan nada minor
Aku lelah,
Karena mencintai dalam ketiadaanmu di sisiku
Bahkan cermin bisu ini tidak akan pernah mengerti
Tentang apa yang tersembunyi di balik senyum yang selalu berseri
Aku lelah,
Merapihkan kembali hati yang retak akibat kegundahan rasa
Bertanya dalam penantian,
"Kapan aku bisa meraih kita dalam sebuah asa?"
Aku lelah,
Karena sesungguhnya kehancuran hati ini tidak akan bertepi
Bagai malam tanpa kehadiran bulan
Tak setitik cahaya dapat mendamaikan kegelapan dalam hati ini
Kini, hanya kebisuan waktu yang bercerita
Sembari menerjemahkan kematian hati yang kurasa
Dengan segenap ketegaran yang tersisa
Kumohon kepadamu, dengan tulus dan penuh keikhlasan
Berikan aku segenggam kepastian, walau dibungkam keraguan
Agar aku bisa tetap mencintaimu dalam resahnya penantian
Dariku yang selalu menantimu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar