Halo Tuan, sungguh suratmu kemarin merupakan apresiasi yang sangat menyegarkan bagiku. Aku senang jika bisa menjadi salah satu alasanmu untuk semakin giat menulis. Dan terpujilah Tuhan yang masih memelihara sebaik mungkin hubungan kita sampai detik ini. Meskipun kita sama-sama tak bisa menutup mata, rintangan yang akan kita hadapi di depan bukan hanya gerimis hujan namun juga badai topan yang siap memisahkan genggaman tanganmu dariku.
Aku akui, untuk bisa bersanding denganmu sampai sekarang ini bukanlah hal yang mudah. Ada banyak kesulitan yang kuhadapi untuk dapat menyesuaikan diri denganmu. Tapi bukan berarti kesulitan yang ada tak mampu untuk kusederhanakan. Diriku dan tentunya juga dirimu sudah mulai berteman dengan kesulitan sehingga untuk saling menerimapun terasa mudah jadinya.
Aku akui, untuk bisa bersanding denganmu sampai sekarang ini bukanlah hal yang mudah. Ada banyak kesulitan yang kuhadapi untuk dapat menyesuaikan diri denganmu. Tapi bukan berarti kesulitan yang ada tak mampu untuk kusederhanakan. Diriku dan tentunya juga dirimu sudah mulai berteman dengan kesulitan sehingga untuk saling menerimapun terasa mudah jadinya.
Sayang, hari ini, besok, lusa dan sampai besoknya lagi kamu akan mengabdikan diri dalam acara bakti sosial kampus kita di kota Bogor. Kuharap, kamu bisa dengan baik menjaga kesehatanmu ya. Selain itu aku juga berharap agar kamu bisa menjaga emosimu dalam menghadapi salah satu rekan kita yang seringkali membuat jengkel. Percayalah, kelakuan orang lain yang menyebalkan itu merupakan sumber pelatihan bagi kita untuk bersabar.
Besok sesegera mungkin aku akan menyusulmu bersama teman-teman yang lainnya. Simpanlah rindumu dan tumpahkanlah dalam satu pelukan erat ketika kamu menjumpaiku disana. Saat ini aku hanya bisa memohon pada Tuhan untuk tetap tak meluputkanmu dalam perlindunganNya.
Berhati-hatilah di jalan, Sayang!
Semoga di tengah kesibukan kita esok dan lusa tak membuat kita berhenti dari program #DuaHati ini. Tinggal selangkah lagi, maka komitmen kita telah terpenuhi. Aku menyayangimu, Suno Christiawan.
Dengan penuh cinta,
Nona yang akan segera menyusulmu.
Besok sesegera mungkin aku akan menyusulmu bersama teman-teman yang lainnya. Simpanlah rindumu dan tumpahkanlah dalam satu pelukan erat ketika kamu menjumpaiku disana. Saat ini aku hanya bisa memohon pada Tuhan untuk tetap tak meluputkanmu dalam perlindunganNya.
Berhati-hatilah di jalan, Sayang!
Semoga di tengah kesibukan kita esok dan lusa tak membuat kita berhenti dari program #DuaHati ini. Tinggal selangkah lagi, maka komitmen kita telah terpenuhi. Aku menyayangimu, Suno Christiawan.
Dengan penuh cinta,
Nona yang akan segera menyusulmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar