Rabu, 26 Februari 2014

Apa Kabar Kak Om Em?

Untuk Om Pos yang baru saja mewujudkan salah satu impiannya, @omemdisini

Apa kabar Kak Om Em?
Oke, aku memulai surat ini dengan sapaan yang sangat ganjil dimana sapaan "Kakak" bersanding dengan "Om". Tak apalah ya. Karena kurasa dirimu terlalu tua untuk kupanggil Om. Menurutku orang yang hidupnya dipenuhi cinta pasti akan terus diliputi kemudaan walau hanya sekedar jiwanya. Dan hal itu tentu berlaku untukmu yang selama bulan merah muda ini terus menerus dikelilingi cinta; cinta yang tersirat dalam surat para pecinta. Aku sok tau? Memang. Ketahuilah aku ini seringkali menciptakan teori yang tak jarang membuat orang-orang di sekitarku menggelengkan kepala. Entah heran, entah kagum. 

Nah kak, bagaimana pertemuan kopi daratmu dengan Banda Naira? Sesuaikah dengan ekspetasi yang kau impikan selama ini? Ah, aku iri denganmu yang sudah meraih salah satu mimpi dengan menginjakkan kaki di tanah impian. Doakan semoga sesegera mungkin aku juga bisa sepertimu; mewujudkan salah satu impian dalam hidup. Dan kuharap salah satu mimpiku dapat terwujud dalam waktu selambat-lambatnya secepatnya.

Baiklah Kak Em, dalam kesempatan bersurat denganmu hari ini aku ingin menyampaikan beberapa hal. Yang pertama, kalau boleh aku ingin meminta sesuatu. Tenang saja, aku bukan meminta oleh-oleh atau sejenisnya. Aku hanya meminta ceritamu saat berbahagia dengan Banda Naira.  Walau hanya sepenggal cerita yang kau berikan aku rasa itu sangat cukup berarti bagi orang-orang yang sedang mendaki menuju puncak mimpi seperti aku ini. Karena tak bisa dipungkiri, motivasi tak melulu lahir dari diri sendiri. Keberhasilan yang diraih oleh orang lainpun kerap menjadi motivasi yang ampuh untuk membangitkan semangat diri.

Yang kedua, aku ingin mengucapkan terima kasih. Karena melalui surat cutimu dengan tulus kau memotivasi para pecinta akun S-V untuk tetap konsisten menulis. Mungkin tanpa kau sadari, keinginan sederhanamu yang terlampir dalam surat cutimu itu telah mengikat diriku pada suatu komitmen untuk tetap menulis sampai program ini selesai. Dan ya, terima kasih sekali kak. Meski rasa jenuh dan pikiran buntu sering menyublim menjadi rasa malas untuk menulis, berkat komitmen yang telah mengikatku itu aku masih tetap berpegang pada konsitensiku dalam menulis selama 30 hari. Hal itu sungguh membuatku puas. Bukan, aku bukan sepenuhnya puas pada tulisanku yang tertuang dalam 39 surat sampai hari ini. Yang membuat puasku menjadi terlalu adalah ketika aku melihat beberapa orang terbahagiakan oleh karena suratku. Sungguh itu lebih dari sebuah cukup untuk membayar waktu yang sulit kudapatkan agar bisa duduk tenang dan menulis sebuah surat.

Yang ketiga, dan yang terakhir dalam surat ini. Aku ucapkan selamat bertugas kembali. Semoga kebahagiaan ketika di Banda Naira tak ikut menguras habis tenagamu. Sehingga dalam 4 hari ke depan dirimu masih terus tetap semangat berkeliling mengirimkan cinta berwujud surat dari para pecinta. Sekali lagi. Ganbatte, Kak Em!

Tertanda,
orang awam yang memberanikan diri ikut program #30HariMenulisSuratCinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar